Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa (Studi Kasus SDN Bantarsari Kabupaten Cilacap)
DOI:
https://doi.org/10.37216/badaa.v6i1.1571Keywords:
Penegelolaan, sSarana PrasaranaAbstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu penulis tentang pengelolaan sarana prasarana pendidikan yang dilakukan kepala sekolah SD Negeri Bantarsari. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui proses pengelolaan sarana parasarana pendidikan, kendala serta upaya pengelolaan sarana prasarana pendidikan, dan kinerja guru dalam pemanfaatan sarana prsarana pendidikan di SD Negeri Bantarsari Kabupaten Cilacap. Dalam penenlitian ini penulis menggunakan metode deskrptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan ialah teknik wawancara, obeservasi, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan diinterpretasikan menjadi kesimpulan penelitian. Setelah dilakukan analisis terhadap data-data penelitian, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah SD Negeri Bantarsari melaksanakan seluruh tahapan pengelolaan sarana pendidikan. Tahap perencanaan dilakasanakan dalam rapat kordinasi pada awal tahun pelajaran, melakukan analisis dan proyeksi kebutuhan sarana prasarana, dan penetapan program sekolah. Tahap pengadaan dilakukan dengan cara pembelian langsung oleh pihak sekolah dengan menggunakan anggaran yang tersedia dari dana BOS, serta bantuan pada pihak pemerintah daerah/pusat berupa block grand sarana prasarana pendidikan. Tahap pengaturan terdiri kegiatan inventarisasi yang dilaku kan oleh salah seorang guru yang diberi tugas sebagai pencatat sarana parasarana, dan kegiatan pemeliharaan dilakukan oleh seluruh warga sekolah dibawah koordinasi kepala sekolah. Tahap penggunaan, sarana parasarana diatur sedemikian rupa agar para pemanfaat sarana tidak mendapati kesulitan dalam penggunaannya, namun sarana prasarana yang ada belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh guru dalam pembelajaran. Tahap penghapusan dimulai dari pemeriksaan, pemilihan, pengajuan penghapusan pada pihak dinas pendidikan, pelaporan pada pihak berwajib (sarana parasarana pendidikan yang hilang), pemusnahan, dan penghapusan pada buku inventaris. Kendala yang dihadapi sekolah dalam pengelolaan sarana prasaran pendidikan adalah keterbatasan anggaran khususnya untuk tahap pengadaan. Upaya yang dilakukan dalam pengadaan dengan memprioritaskan sarana prasarana yang sangat dibutuhkan bagi proses pembelajaran serta menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk mencari sumber anggran lain agar sekolah tidak bergantung pada dan yang diberikan pemerintah.