Relevansi Kurikulum Merdeka Terhadap Pendidikan Akhlak Perspektif Buya Hamka

Authors

  • Nur Kholisah STIT Aqidah Usymuni Sumenep
  • Moh. Zainol Kamal STIT Aqidah Usymuni Sumenep

DOI:

https://doi.org/10.37216/tadib.v21i2.1303

Keywords:

Kurikulum Merdeka, Moral Education, Buya Hamka Perspective

Abstract

Abstract

The independent curriculum is a new curriculum that improves the existing curriculum. With an independent curriculum, students are free to choose according to their talents, interests and skills, or what they call their strengths, so that students can develop themselves according to what they are interested in. The impact of the independent curriculum is that students can adapt to the increasingly developing and advanced digital era. However, today's students lack moral education for everyone, especially teachers and the surrounding community. Where because they are smart and have extraordinary abilities, respect and politeness towards their elders is considered unimportant. The aim of the research is to determine whether there is harmony between the Merdeka curriculum and Moral Education from Buya Hamka's perspective. The method used in this research is based on literacy in books. The results of this research are not in line with Buya Hamka's perspective in Moral Education in the implementation of the Independent Curriculum.

Abstract

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang menyempurnakan kurikulum yang ada pada sebelumnya. Dengan adanya kurikulum merdeka para pelajar bebas memilih sesuai bakat, minat yang disenangi dan keterampilan yang ada pada dirinya atau disebut dengan kelebihan yang ada pada dirinya, Sehingga pelajar dapat mengembangkan dirinya sesuai apa yang telah diminati. Dampak dari kurikulum merdeka, pelajar dapat menyesuaikan dengan zaman era digital yang semakin berkembang dan maju. Akan tetapi para pelajar sekarang kurang dalam hal pendidikan akhlak kepada semua orang khususnya guru dan masyarakat sekitar. Karena mereka merasa pintar dan memiliki kemampuan yang luar biasa membuat rasa hormat dan sopan serta santun kepada yang lebih tua dianggap tidak penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya keselarasan antara kurikulum Merdeka terhadap Pendidikan Akhlak Perspektif Buya Hamka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengambil dari literasi pada buku dan literature lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah tidak sesuia dengan apa yang diperspektifkan Buya Hamka dalam Pendidikan Akhlak di dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

References

Abdhillah Shafrianto, “Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Buya Hamka”, Jurnal Tarbiyah Islamiyah, Vol.6, (97-105), Juni, 2021.

Alsayed, A. O., Onyema, E. M., Eucheria, N. C., Obafemi, F. A., Sen, S., Atonye, F. G., Sharma, A. (2020). Impact of coronavirus pandemic on education. Journal of Education and Practice, 11(13), 108-121.

E-Ujian, “Kurikulum Merdeka, Pengertian dan Perbedaannya dengan K13”. El-Ujian.id , 22 juni 2023, https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya- dengan-k13/

Hidayat Rahmat, Abdillah. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2019.

Juarman*, Happy Susanto, Rido Kurnianto, “konsep pendidikan akhlak menurut Buya Hamka Dan Ibnu Miskawaih serta relevansinya terhadap Pengembangan pendidikan islam”, Jurnal Mahasiswa Pascasarjana, Vol.1 No.1, (27-74), Oktober 2020.

Madhakomala dkk, “Kurikulum Merdeka dalam Perspektif Pemikiran Pendidikan Paulo Freire”,

Jurnal Pendidikan, Vol.8 No.2. (162-172), 2022.

Novita, Mega et al. (2022, December 21). Advancing Indonesian Education through

the Three Penggerak Programs.

https://scite.ai/reports/10.18502/kss.v7i19.12462

Nur Afif, Agus Nur Qowim, Asrori Mukhtarom, “Pendidikan Akhlak di era Globalisasi Perspektif Buya Hamka”, (271-298).

Pengelola web kemdikbud, “Pulihkan Pembelajaran, Mendikbudristek Luncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar”. kemdikbud.go.id, 11 februari 2022, https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/pulihkan-pembelajaran mendikbudristek-luncurkan-kurikulum-merdeka-dan-platform-merdeka-mengajar

Sa’adah, N., & Amalia, A. (2020). Dampak wabah COVID-19 terhadap kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Jurnal Psikologi, 13(2), 214-225.

Sakdiyyah, D. A., Churiyah, M., Sholikhan, S., & Filianti, F. (2020). Indonesia education readiness conducting distance learning in COVID-19 pandemic situation. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 7(6), 491.

Shinta Sri Prillawty dkk, “Problematika Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka”, Jurnal Ilmu Kpendidikan UNIDA Gontor, Vol.1, (380-388), 2023.

Leu, Baktiar, “Komparasi Kurikulum Merdeka Belajar dan Al-Qur‟an Surat AlBaqarah Ayat 31,” Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, Vol 11, No. 2, 2022.

Downloads

Published

2023-12-23

How to Cite

Kholisah, N. ., & Zainol Kamal, M. . (2023). Relevansi Kurikulum Merdeka Terhadap Pendidikan Akhlak Perspektif Buya Hamka. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam Dan Isu-Isu Sosial, 21(2), 114–124. https://doi.org/10.37216/tadib.v21i2.1303

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.