Tafsir Gender Egaliterian Nurun Najwah

Authors

  • Lestari STIT Darussolimin Mantang

Keywords:

Tafsir, Gender, Egaliterian

Abstract

Islam melihat manusia secara keseluruhan sebagai mahluk yang paling sempurna diantara mahluk Tuhan yang lain. Islam membedakan manusia menajdi baik dan buruk terletak pada aspek perilaku dan ketakwaan. sehingga perbedaannya bukan pada aspek bentuk dan rupa. Pada saat Islam berbicara tentang laki-laki dan perempuan, Islam memakai istilah al-musuwah (persamaan). Tulisan ini mengkaji tentang pandangan tafsir gender Nurun Najwa yang mencoba menyuguhkan pandangan yang lebih egalitarian dalam menempatkan wanita dan laki-laki.

References

Ahmad Hatta. Tafsir Qur’an Per Kata: Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka, cet.ke-V, 2011.

Fawaizul Umam. Reposisi Islam Reformulasi Ajaran. Mataram: LEPPIM, 2011.

H. Abdul Mustaqim. Paradigma Tafsir Feminis: Membaca Al-Qur’an dengan Optik Perempuan. Yogyakarta: Logung Pustaka, 2008.

H. Syarif Al-Qusyairi. Kamus Akbar: Arab-Indonesia. Surabaya: Giri Utama, tt.

Hendar Riyadi. Tafsir Emansipatoris: Arah Baru Studi Tafsir Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia, 2005.

M. Faisol. Hermeneutika Gender: Perempuan dalam Tafsir Bahr al-Muhith. Malang: UIN Maliki Press, cet.II, 2012.

M.Syuhudi Ismail. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 2007.

Nur Kholis. Pengantar Studi Al-Qur’an dan Al-Hadis. Yogyakarta: TERAS, 2008.

Nurun Najwah. Perempuan dalam Pernikahan: Telaah Ulang Wacana Keagamaan. Yogyakarta: TH. Press, 2008.

Quraish Shihab. Wawasan al-Qur’an. Bandung: PT. Mizan Pustaka, cet.XIX, 2007.

Samsul Nizar dan Zainal Efendi Hasibuan. Hadis Tarbawi: Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah. Jakarta: Kalam Mulia, 2011.

Syamsu Syauqani. Hadis dalam Perspektif Keilmuan: Memposisikan Hadis Secara Proporsional. Lombok Barat NTB: Elhikam Press Lombok, 2011.

Downloads

Published

2023-12-16

How to Cite

Lestari. (2023). Tafsir Gender Egaliterian Nurun Najwah. Fikroh: (Jurnal Studi Islam), 7(2), 12–25. Retrieved from https://jurnal.iaihnwpancor.ac.id/index.php/fikroh/article/view/1141