Kontekstualisasi Nilai Filosofis Seni Wayang Sasak Berbasis Kearifan Lokal Dalam Bingkai Moderasi Beragama Masyarakat Plural Di Pulau Lombok
DOI:
https://doi.org/10.37216/fikroh.v8i2.1691Abstract
Penelitian ini berjudul: “Kontekstualisasi Nilai Filosofis Seni Wayang Sasak Berbasis Kearifan Lokal dalam Bingkai Moderasi Beragama Masyarakat Plural di Pulau Lombok”. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat sejumlah tokoh punakawan wayang Sasak berbasis kearifan lokal yang didalangi oleh Lalu Nasib diantaranya yang terkenal: a) Amaq Baoq, b) Amaq Amet, c) Amaq Ocong, d) Amaq Kesek, e) Inaq Itet, f) Amaq Beko dan g) Jero Dangkem. Sementara nilai-nilai filosofis yang terbangun dari karakter tersebut yaitu: kearifan dalam kesederhanaan, keberanian menyuarakan kebenaran, harmoni dengan alam dan antar sesama, penghormatan terhadap tradisi dan leluhur, serta bijaksana dalam humor.
Kedua, perbedaan khas tokoh punakawan wayang Sasak dengan wayang lainnya di Nusantara antara lain: a) Punakawan dalam Wayang Sasak yang didalangi oleh Lalu Nasib sangat berbasis kearifan lokal memiliki nama-nama lokal sebagaimana disebut diatas. Nama-nama ini tidak ditemukan di tradisi wayang Jawa atau Bali dan mencerminkan bahasa dan budaya masyarakat Lombok. Nama-nama tersebut juga memiliki makna simbolis yang khas sesuai dengan karakteristik masyarakat Sasak yang plural.
Ketiga, nilai filosofis wayang Sasak dalam bingkai moderasi beragama masyarakat plural pulau Lombok terkontekstualisasi dalam sejumlah poin antara lain: a) komitmen kebangsaan; b) toleransi; c) anti kekerasan dan d) penerimaan terhadap tradisi. Sementara itu relevansi wayang Sasak dengan tantangan kehidupan beragama masyarakat pluaral di Lombok berfungsi untuk: a) menjawab tantangan radikalisme, b) menguatkan identitas masyarakat Lombok yang religius dan berbudaya, dan c) memupuk solidaritas sosial dan religus masyarakat.
References
Alwasilah, A.C. 1997. Politik Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Amin, M. Darori, ed., 2002. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.
Anggoro, Bayu. (2018). Wayang dan Seni Pertunjukkan: Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukkan dan Dakwah. Juspi: Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 2 (2), 122 – 133.
Arifin, Tatang M. 1992. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Aslinda dan Shafyahya, Leni. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Reflika Aditama.
Dewey, J. 1939. Theory of Valuation. University of Chicago Press.
Dillistone, F.W. 1955. Christianity and Symbolism, Philadelpha: The Westminster.
_____________. 1986. The Power of Symbols. Philadelphia: Fortress Press.
Haryanto, S. (1995). Bayang-Bayang Adiluhung: Filsafat, Simbolis, dan Mistik dalam Wayang. 2th ed. Semarang: Dahara Prize.
John Ryan Bartholomew, 2001. Alif Lam Mim Kearifan Masyarakat Sasak, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.
Koentjaraningrat. 2010. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mertosedono, Amir. (1994). Sejarah Wayang: Asal-Usul, Jenis, Dan Cirinya. 4th ed. Semarang: Dahara Prize.
Miles, M.B., Huberman, A.M. dan J. Saldana. 2014. Qualitativ Data Analysis: A Methods Sourcebook, Edition 3, Terj. Tjetjep Rohindi Rohidi. USA: Sage Publications.
Moleong, Lexy J. 2018. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi III, Cet. 8. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Rokeach, M. 1973. The Nature of Human Values. New York: Free Press.
Saleh, Muhammad dan Mahmudah. 2006. Sosiolinguistik. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Scheler, M. 1973. Formalism in Ethics and Non-Formal Ethics of Values: A New Attempt toward the Foundation of an Ethical Personalism. Evanston: Northwestern University Press.
Schwartz, S. H. 1992. "Universals in the Content and Structure of Values: Theoretical Advances and Empirical Tests in 20 Countries." Advances in Experimental Social Psychology, 25, 1-65.
Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprapto, 2013. Semerbak Dupa di Pulai Seribu Masjid – kontestasi, integrase dan Resolusi Konflik Hindu- Muslim, Kencana Primadina Group.
Syamsul Maarif, 2007. Revitalisasi Pendidikan Islam, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Wijonarko, 1991. Selayang Pandang Wayang Menak, Solo: Penerbit Amigo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Saipul Arip Watoni, Muhamad Arfan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.