RETORIKA PESAN DAKWAH LINGKUNGAN DALAM TENGGELAM DALAM DIAM
lndonesia
Keywords:
krisis iklim, lingkunganAbstract
"Retorika Pesan Dakwah dalam Film Tenggelam dalam Diam" adalah studi mengenai bagaimana film dokumenter "Tenggelam dalam Diam" menggunakan retorika pesan dakwah untuk menggambarkan dampak krisis iklim terhadap lingkungan dan masyarakat. Film ini menggunakan pendekatan naratif dokumenter untuk menyampaikan pesan tentang krisis iklim dan dampaknya terhadap lingkungan serta masyarakat.
Film ini menggunakan visual yang menggugah dan narasi yang kuat untuk mengajak penonton untuk merenungkan betapa pentingnya perlindungan lingkungan bagi kelangsungan hidup manusia dan planet ini. Peneliti menunjukkan bagaimana film ini menggambarkan secara detail bagaimana krisis iklim telah mengubah kehidupan masyarakat di kawasan pesisir. Melalui cerita-cerita individu, penonton dibawa untuk melihat bagaimana abrasi pantai telah merusak pemukiman, mengancam mata pencaharian nelayan, dan memaksa penduduk untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang semakin tidak stabil.
Selain itu, film ini juga menyoroti upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat dalam mengatasi masalah ini, seperti penanaman mangrove dan pembangunan tanggul. Dengan menggabungkan narasi yang kuat, visual yang mengesankan, dan penyampaian pesan yang mendalam, film "Tenggelam dalam Diam" berhasil menjadi sebuah karya yang menginspirasi dan memotivasi penonton untuk peduli terhadap lingkungan dan bertindak untuk menjaga kelestariannya.
Peneliti juga menunjukkan bagaimana film ini menggunakan teori "kode televisi" John Fiske untuk menganalisis teks berbentuk gambar bergerak. Menggunakan teori ini, peneliti dapat menganalisis film dokumenter "Tenggelam dalam Diam" untuk menelusuri pesan mengenai dampak dari kegiatan manusia yang tidak baik terhadap lingkungan.
Dalam studi ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dan analisis teks untuk menganalisis retorika pesan dakwah dalam film "Tenggelam dalam Diam". Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini menggunakan retorika pesan dakwah yang efektif untuk menggambarkan dampak krisis iklim terhadap lingkungan dan masyarakat. Film ini juga memotivasi penonton untuk peduli terhadap lingkungan dan bertindak untuk menjaga kelestariannya.
