Menakar Kembali Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Menangkal Tuduhan Faham Radikalisme Kepada Umat Islam

Authors

  • ulyan nasri Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur

DOI:

https://doi.org/10.37216/tarbawi.v5i1.272

Keywords:

Materi Pendidikan Agama Islam, Faham Radikalisme

Abstract

Istilah radikalisme sudah menjadi istilah yang familer dilekatkan pada suatu kelompok dalam Islam. Indikator-indikator untuk menyebut kelompok dalam Islam radikalisme di antaranya adalah terorisme, anarkis, pemberontak dan ekstrim. Salah satu penyebab terjebaknya oknum kepada prilaku radikalisme yaitu pemahaman agama yang parsial dan cenderung kepada sifat fanatisme. Sifat inilah yang kemudian mengakibatkan rasa superioritas atas pemeluk agama lain. Gagal faham tentang konsep jihad dalam agama menjadikan seseorang mengambil jalan pintas yaitu dengan menebar teror kepada orang-orang yang justru tidak bersalah. konsekuensi logis dari interpretasi ini adalah penyandingan terorisme sebagai buah dari radikalisme. Hipotesa ini adalah sesuatu yang wajar, mengingat berbagai aktivitas teror di berbagai belahan dunia senantiasa mengatasnamakan jihad yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan. Hal ini menimbulkan berbagai gejolak yang tanpa disadari tidak hanya berimplikasi pada menurunnya stabilitas nasional, tapi bahkan menyulut respon negatif dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu diperlukan adanya pemahaman inklusif terhadap agama sehingga pemeluk agama menyadari bahwa pluralitas adalah sebuah keniscayaan. Melihat permasalahan tersebut, perlu ada penguatan dan penegasan kembali tentang originalitas ajaran Islam yang mengandung nilai-nilai humanis-pluralistik dan toleran. Maka, peran yang sangat strategis dalam hal ini adalah materi pendidikan agama Islam harus mampu merekonstruksi materi-materi yang yang relevan untuk menangkal tuduhan tersebut. Pada titik inilah fokus kajian dalam artikel ini yaitu berusaha menakar kembali materi-materi pendidikan agama Islam yang cenderung bernilai humanis-pluralis dan toleran untuk menangkal tuduhan radikalisme pada agama Islam.

References

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PrenadaMedia. 2006.
Abdul Munip, “Menangkal Radikalisme Agama di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Islam,Vol.1 No. 2, Desember 2012.
Abdul Munip, “Menangkal radikalisme Agama di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.1, No.2, Desember 2012.
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris, Yogyakarta: PustakaPelajar, 2005.
Ahmad Choirul Rofiq, “Awal Radikalisme Islam: Penyebab Kemunculan Khawarij”, Al-Tahrir, vol. 14, no. 1, Mei 2014.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
Al-Rasyidin dkk, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2005.
Anzar Abdullah, “Gerakan Radikalisme dalam Islam Perspektif Historis”, Jurnal ADDIN, Vol.10.No.1, Februari, 2016.
B.Kusumohamidjojo, Kebinekaan Masyarakat Indonesia; Suatu Problematik Filsafat Kebudayaan, Jakarta; Grasindo, 2000.
Greg Barton in The Combating Terorrism at West Point Radical Islamic Ideology in Southeast Asia, Scott Helfstein (ed), Southeast Asia Project, 2009.
Haedar Nashir, Islam Syarikat, Jakarta: Mizan, 2013.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005.
https://id.wikipedia.org/wiki/Radikalisme.
Imam Tayibi, dkk, “Radikalisme Agama Sebagai Salah Satu Bentuk Perilaku Menyimpang” Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol.3 No.1, Juni:2003.
Irwan Masduqi, “Deradikalisme Pendidikan Islam Berbasis Khazah Pesantren”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.1, No.2, Desember 2012.
Jajar Zarkasy & Thobib Al-Asyhar, Radikalisme Agama dan Tantangan Kebangsaan, Jakarta: Direktorat Jendral Bimas Islam Kemenag RI, 2014.
Khamdan dkk, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah; Teori Metodologi dan Implementasi, Yogyakarta;Idea press, 2012.
Moh.Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan pendidikan Integratif di Sekolah Keluarga dan Masyarakat, Yogyakarta;LKis, 2009.
Muhaimin, Rekontruksi Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Nur Syam, Tantangan Multiklturalisme Indonesia dari Radikalisme Menuju Kebangsaan, Yogyakarta: Kansius, 2009.
Sjuhada Abduh dan Nahar Nahrawi, “Makna Jihad dan Respon Komunitas Muslim Serang Pasca Eksekusi Imam Samudra”, Jurnal Harmoni, Vol.VIII, No.32, Oktomber 2009.
Sumartana, Pluralisme Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, Yoyakarta Interfidei 2001.
Syamsul arifin, Studi Islam Kontemporer; Arus Radikalisme dan Multikulturalisme di Indonesia, Malang: Intrans Publising, 2015.
Ulyan Nasri, Bersahabat dengan Ilmu: Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu, Mataram: CV. Haramain Lombok, 2018.
______, Mengenal Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah dalam Konteks Nahdlatul Wathan, Mataram: CV. Haramain Lombok, 2019.
______, Menjemput Ilmu: sebuah Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Semesta Ilmu, 2016
______, Ngaji Bareng Filosof: Sebuah Pengantar Filsafat Umum, Mataram: CV. Haramain Lombok, 2020.
______, Philosophy is Mother of Science: Pengantar Filsafat, Mataram: CV. Haramain Lombok, 2020.
______, Shalat Ditinjau dari Sudut Pandang Pendidikan, Sosial dan Politik. Juranal al-Munawwarah: Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 1, No. 4. tahun 2018.
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Zakiah Darajat, Pendidikan Agama Islam, Solo: Ramadhani, 1993.

Downloads

Published

2020-02-24

How to Cite

nasri, ulyan. “Menakar Kembali Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Menangkal Tuduhan Faham Radikalisme Kepada Umat Islam”. Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial 5, no. 1 (February 24, 2020): 8–22. Accessed May 30, 2025. https://jurnal.iaihnwpancor.ac.id/index.php/tarbawi/article/view/272.