Tradisi Hiziban Jamaah Nahdlatul Wathan Lombok
DOI:
https://doi.org/10.37216/tarbawi.v5i2.318Keywords:
Hizib, Nahdlatul Wathan, HamzanwadiAbstract
Sebagai organisasi massa Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat, Nahdlatul Wathan telah berkiprah memberikan sumbangsih yang signifikan dalam pengembangan pola keagamaan, pendidikan, sosial dan kemasyarakatan yang lestari eksis hingga kini majlis-majlis taklim yang terus semarak, lembaga-lembaga pendidikan yang semakin meningkat serta tradisi-tradisi luhur yang merupakan kolaborasi antara kearifan lokal dan keislaman. Salah satunya adalah hiziban. Hiziban adalah tradisi membbaca doa secara berkelompok yang doa tersebut merupakan doa-doa terpilih yang disusun oleh pendiri Nahdlatul Wathan yaitu, TGH. Zainuddin Abdul Madjid. Hiziban telah menjadi rutinitas yang melekat dalam masyarakat Nahdlatul Wathan.
References
Harapandi Dahri (et. Al), Reposisi Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan dalm Tarekat Mu’tabarah di Indonesia, (Jakarta:Penamadani, 2010), 77.
Hayyi Nu’man, Nahdlatul Wathan Organisassi Pendidikan, Sosial dan Dakwah Islamiyah, Penerbit Daerah Nahdlatul Wathan Lombok Timur, 1998,148.
Litbang Departemen Agama RI, 1985/1986 Biografi Ulama Nusa Tenggara Barat.
Safari Asyari, Menganal pribadi TGKH. Muhammad zainuddin Abdul Madjid, Gema Nahdlatul Wathan, Pancor 5 juli 1986.
Majid Muhammad Zainuddin Abdul. Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru.
Hamdi Saipul. 2014. Nahdlatul Wathan di Era Reformasi: Agama, Konflik Komunal dan Peta Rekonsiliasi. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Arpan Arpan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.