PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Aplikasi Media Pembelajaran Video Player Dalam Model Pembelajaran Example Non Example Mata Pelajaran Akidah Akhlak)
DOI:
https://doi.org/10.37216/tarbawi.v4i1.168Keywords:
Pembelajaran, Media Vidio Player, Peserta DidikAbstract
Dalam proses pembelajaran tentu di harapkan agar peserta didik bisa mencapai tujuan pembelajaran, menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjadi manusia yang memiliki disiplin hidup, dan menjadi manusia yang memiliki kuwalitas serta mampu mengembangkan dirinya dan orang lain agar menjadi lebih baik. Namun memang dalam setiap proses apapun itu selalu ada kendala yang menjadi sebab sehingga apa yang di cita-citakan tidak bisa secara langsung tercapai, lebih-lebih dalam proses pembelajaraan. Dalam pembelajaran masalah yang sering muncul adalah tidak konsentrasinya peserta didik, bermain pada saat proses pembelajaran, makan, ngantuk dan banyak lagi masalah-masalah lainnya.
Apa yang menjadi masalah pada satu lembaga biasanya secara umum sering di hadapi juga oleh lembaga-lembaga lain, seperti yang di alami pada MTs NW Sakra, sehingga solusi yang di hadirkan dalam proses pembelajaran adalah dengan mengaplikasikan media pembelajaran (video player) dalam model pembelajaran example non example agar peserta didik bisa termotivasi dalam belajar dan hasilnya berdasarkan hasil observasi pada siklus I, aktivitas siswa mendapat nilai rata-rata 0,33 yang termasuk dalam kategori kurang aktif, aktivitas guru mendapat nilai rata-rata 0,66 yang termasuk kategori kurang aktif, sedangkan jumlah siswa yang tuntas pada evaluasi hasil belajar pada siklus I yaitu sebanyak 10 orang dari 26 siswa dengan nilai rata-rata 63,07 dan dinyatakan dalam persentase ketuntasan klasikal 38%. Selanjutnya dalam hasil observasi pada siklus II, diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam evaluasi berjumlah 25 orang dari 26 siswa dan diperoleh hasil dengan nilai rata-rat 90,76 dengan persentase ketuntasan klasikal 96%. Kemudian, aktivitas siswa mendapat nilai rata-rata 2,33 yang dikategorikan dalam kategori aktif, selanjutnya aktivitas guru mendapat nilai rata-rata 0,4 yang dikategorikan sangat aktif. Yang artinya tentu saja proses pembelajaran di anggap tuntas.