Pengaruh Adat Istiadat Terhadap Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar Di Kota Maumere
DOI:
https://doi.org/10.37216/badaa.v4i2.670Keywords:
Adat istiadat; Kota Maumere; Perkembangan Anak; Usia sekolah DasarAbstract
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Perkembangan dan karakteristik anak pada usia SD berbeda-beda, antara anak yang satu dengan anak yang lainnya, karakter anak pada masa kelas rendah berbeda dengan karakter anak pada kelas tinggi, hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran anak. Siswa Sekolah Dasar merupakan anak yang paling banyak mengalami perubahan sangat dratis baik mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara 6-12 tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan yaitu perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Berdasarkan hasil penelitian, adat istiadat di Maumere telah mempengaruhi proses perkembangan anak usia SD. Melalui tarian Bebing, anak usia SD sudah diajarkan bagaimana menghormati dan menghargai jasa para pahlawan. Melalui adat Patikarapau dan gren mahe, anak diajarkan untuk membaur dengan lingkungan tempat tinggalnya, bagaimana menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesamanya. Seluruh ada istiadat di Maumere pada dasarnya dapat membentuk perkembangan anak usia SD terutama dari aspek afektif dan Psikomotoriknya. Yang penting, pengetahuan tentang perbedaan adat istiadat juga dapat membantu kita memahami kesamaan semua anak: keingintahuan yang tak pernah puas tentang dunia dan cinta bagi orang-orang di sekitar mereka.