Pendampingan Anak Retardasi Mental Dengan Permainan Tradisional
DOI:
https://doi.org/10.37216/al-madani.v1i2.837Keywords:
Pendampingan, Retardasi Mental, Permainan TradisionalAbstract
Tujuan Pendampingan ini adalah untuk mengetahui peran permainan tradisional untuk perkembangan anak retardasi mental. Permainan tradisional untuk anak berkebutuhan khusus dapat diberikan sebagai variasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran yang dapat diperoleh dari permainan tradisional adalah dapat mengidentifikasi karakteristik tingkat pertumbuhan dan perkembangan motorik khususnya pada persepsi motorik serta perkembangan perilaku sosialnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengenalan permainan tradisional pada anak-anak berkebutuhan khusus—terutama dalam bahasan ini adalah anak retardasi mental—memiliki berbagai manfaat terutama membantu perkembangan perilaku sosial anak dalam kehidupan bermasyarakat, meningkatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada anak retardasi, dan menerapkan pada anak retardasi mental untuk tetap melestarikan budaya yang salah satunya adalah permainan tradisional.
References
Bangsawan, I. P. (2019) Direktori permainan tradisional. Sumatera Selatan: Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyu Asin
Behrman., Kliegman., & Arvin, N. (2000). Nelson textbook of pediatrics (15th Ed.). Dalam Wahab, A. S. (Penerjemah). Jakarta: EGC.
Darmadi (2018). Asiknya belajar sambil bermain. Jakarta: Guepedia.
Effendi, D. I. (2015). Permainan tradisional sebagai media stimulasi aspek perkembangan fisik motorik anak usia dini. Jurnal Didaktika, 13(3), 11-18.
Latifa, U & Sagala, A. C. D. (2014). Upaya meningkatkan interaksi sosial melalui permainan tradisional jamuran pada anak kelompok B TK Kuncup Semarang tahun pelajaran 2014-2015. Jurnal Paudia, 3(2), 112-132.
Nasution, R. K & Siregar, N. I. (2013). Pengaruh permainan tradisional pecah piring dan ular naga terhadap kecerdasan interpersonal anak usia dini. Jurnal Analitika, 5(1), 18-26.
Nurhayati, I. (2012). Peran permainan tradisional dalam pembelajaran anak usia dini. Jurnal Empowerment, 1(2), 39-48.
Retno, D., Windyastuti., & Yuniar, A. (2016). Pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat perkembangan sosial pada anak retardasi mental di SLB N Kabupaten Rembang. Jurnal Ners Widya Husada Semarang, 3(2), 1-11.
Saputra, N. E., & Ekawati, Y. N. (2017). Permainan tradisional sebagai upaya meningkatkan kemampuan dasar anak. Jurnal Psikologi Jambi, 2(2), 48-54.
Safitri, I. (2014). Pengaruh permainan tradisional Jawa “jamuran” terhadap perkembangan keterampilan sosial anak usia dini di TK Pertiwi 1 Tarubasan Karanganom Klaten Tahun ajaran 2013/2014. Skripsi (diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Semiun, Y. (2010). Kesehatan mental 2. Yogyakarta: Kanisius.
Subekti, N. (2017). Pendidikan karakter dan pengembangan kepemimpinan anak tunagrahita ringan melalui permainan tradisional. Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan ke-2. ISBN: 978-602-361-102-7
Sukoco, P. (2010). Pengembangan permainan tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani untuk anak berkebutuhan khusus. Diunduh dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764499/penelitian/Pengembangan+permainan+tradisional+untuk+anak+berkebutuhan+khusus.pdf tanggal 9 Mei 2019
Sularyo, T. S., & Kadim, M. (2000). Retardasi mental. Sari Pediatri, 2(3), 170-177.
Suryanti, N. P. E., Kristiantara, M. G. R., & Suadnyana, I. N. (2016). Upaya meningkatkan perkembangan sosial emosional melalui kegiatan permainan tradisional ular naga pada anak kelompok B. e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1), 1-11.
Syafrina, M. (2014). Meningkatkan perkembangan sosial anak melalui permainan ular naga di PAUD Harapan Bangsa Kecamatan Sintuk Toboh Gadang Padang Pariaman. Jurnal Pendidikan Luar biasa 2(1), 49-59.
Thalib, S. B. (2010). Psikologi pendidikan berbasis analilsis empiris aplikatif. Jakarta: Kencana.
Zaman, S., Helmi, D. R., & Team, G. (2010). Games kreatif pilihan untuk meningkatkan potensi diri & kelompok. Yogyakarta: Gagas Media.